Selasa, 03 Desember 2013

Tugas Softskill


Membuat gambar dari titik, garis lurus, dan garis gelombang :



1.

Saya membuat gambar smile dari bentuk titik. Saya ingin bisa selalu tersenyum atau menjadi alasan orang lain tersenyum.

 2.


Saya membuat gambar rumah dari bentuk garis. Saya ingin menjadi rumah untuk seseorang. Menjadi tempat tujuan terakhir seseorang, tempat tujuan ketika seseorang lelah atau dia tidak tau lagi ingin kemana, tempat seseorang kembali. Rumah tidak pernah pergi, dia selalu berdiri disana, pada akhirnya kita semua akan pulang ke rumah.

3.

Saya membuat gambar monitor jantung dari bentuk gelombang. Saya ingin tetap terus hidup, seberat apapun, sesakit apapun, sesusah apapun, sebuntu apapun, saya ingin jantung saya tetap berdetak. Ini bukan tentang saya, ini tentang mereka, saya ingin hidup untuk mereka, untuk terus bisa bersama mereka, orang-orang yang saya sayangi.

Rabu, 04 September 2013

Random Thought

Apa kalian semua sadar kalau setiap harinya kita dihadapkan dengan pilihan? Apa kalian sadar Tuhan selalu memberikan kita pilihan? Tuhan selalu menyuruh kita memilih? Dan Tuhan telah menyediakan sesuatu dibalik setiap pilihan yang akan kita buat?
Apa kalian semua sadar setiap harinya selalu ada yang berubah? Hal sekecil apapun itu? Sampai hal yang paling terpenting dalam hidup kita? Kenapa perasaan bisa berubah? Kenapa keadaan berubah? Kenapa manusia berubah? Apa kalian pernah ngajuin pertanyaan itu dalam kepala kalian?
Apa kalian semua sadar setiap ada masalah seringkali yang kita lakukan adalah mencari siapa yang salah? Sebenarnya dengan kita melakukan hal tersebut apa keadaan membaik? Apa ketika kita akhirnya menemukan subjek yang akan kita labeli “salah” masalah dengan sendirinya menghilang? Apa tujuan masalah untuk mencari siapa yang salah? Membuat orang berebutan berkata “saya yang salah” “dia yang salah” “kami yang salah” “kita yang salah” “mereka yang salah” Bukannya Tuhan mengijinkan masalah hadir untuk memberikan kita pelajaran baru?

Selasa, 03 September 2013

Bertahan - Menyerah

Segala hormat untuk semua orang yang memilih bertahan dan melupakan kata menyerah hari ini. Kita ga pernah tau kapan akhir akan datang, berjuanglah setiap hari teman. Berjuanglah untuk mimpi yang kalian punya, orang yang kalian sayang, orang-orang yang membutuhkan kalian, janji-janji yang kalian ucapkan yang menanti untuk ditepati, berjuanglah untuk orang tua kalian, berjuanglah untuk keinginan-keinginan kalian demi sesama, berjuanglah untuk kalian yang ingin mempertahankan milik kalian, berjuanglah untuk membuktikan kepada mereka yang meremehkan kalian, berjuanglah.. Berjuanglah untuk apapun yang baik. Agar kalian, kita, anda, saya, selalu punya alasan untuk bertahan. Bertahan untuk berjuang. Sebesar apapun keinginan untuk menyerah saat itu, saat ini, saat yang akan datang, ingatlah apa yang ingin kalian perjuangankan.

Teman, bertahan bukanlah hal yang mudah. Ketika kata bertahan keluar itu berarti kita sedang dikondisi yang membutuhkan kita untuk selalu kuat, dan kita, manusia, ga selalu kuat. Kita ini pada dasarnya manusia yang lemah. Makanya kata menyerah itu ada. Pilihan untuk menyerah selalu ada. Tapi akan ada saat, saat dimana kita harus memilih menyerah. Yaitu ketika perjuangan kita mulai menyakiti orang-orang sekitar kita, ketika mulai ada yang menangis melihat kita bertahan. Jangan, jangan berjuang tapi disana ada orang yang harus kita sakiti. Jangan, jangan bertahan apabila disana ada orang yang menangis. Karena perjuangan yang indah adalah perjuangan dengan alasan sebuah senyum, bukan senyum diwajah kita tapi orang-orang sekitar kita. Karena bertahan yang membahagiakan adalah bertahan untuk mereka orang-orang yang kita sayang, bukan untuk diri kita. Tau kenapa Mother Teresa bisa bertahan hidup sampai setua itu meskipun banyak hal-hal sulit yang dia alami? Tau kenapa ada beberapa orang di pemerintahan yang mengundurkan diri atau secara terpaksa diberhentikan padahal tugas utama dan terpenting mereka adalah memperjuangkan rakyat? Karena Mother Teresa bertahan setiap harinya demi orang-orang yang beliau rawat, demi misi kehidupan yang dia bawa dan ingin dia perjuangkan, melindungi orang-orang yang terbuang, memberi mereka makan dan rumah. Sedangkan orang-orang dari pemerintahan yang seharusnya mereka juga bisa terus bertahan malah mengundurkan diri atau diberhentikan, karena yang mereka perjuangkan pada akhirnya adalah kesenangan mereka, keinginan mereka, tujuan untuk individu-individu tertentu.

Kita semua percaya bukan? Kita semua percaya kalau Tuhan itu satu-satunya yang tau dengan sangat baik hati kita? sedalam-dalamnya hati kita? Dia tidak akan membiarkan kebaikan dalam hati kita mati atau kejahatan terus menguasi hati kita. Dia akan menuntun kita dengan cara-Nya.
Dan satu-satu-Nya cara agar kita tidak lepas dari tuntunan-Nya dan selalu bisa merasakan tuntunan-Nya adalah.. berdoa.
Mari kita semua membawa nama Tuhan kita dalam setiap pagi yang kita terima dan yang akan kita jalani sampai ke malam, minta Dia menjadi kekuatan kita untuk memperjuangkan hal yang ingin kita perjuangkan hari itu dan kekuatan untuk bertahan sampai hari esok.
Mari kita semua membawa nama Tuhan kita dalam setiap malam saat kita ingin beristirahat sebentar dari kehidupan kita, mengucap terimakasih untuk kekuatan yang membuat akhirnya kita memilih lagi dan lagi.. bertahan.

Tulisan ini bukan dibuat oleh orang yang rajin beribadah, selalu ingat berdoa, sempurna imannya, memiliki hati yang baik, memperjuangkan yang baik, bertahan untuk seluruh umat bumi. Saya sama seperti kalian, manusia yang setiap harinya berusaha untuk menjadi lebih baik namun kadang gagal, seorang anak muda yang sedang melewati proses-proses kehidupan seperti anak muda lainnya, seorang anak dari orang tua yang bermimpi kelak membuat mereka bangga sama seperti anak pada umumnya, seorang manusia biasa yang juga pernah/sedang/akan membuat kesalahan, seorang yang juga memiliki hal untuk diperjuangan, membuat ingin terus bertahan. Ga perlu bertahan selamanya, saya hanya berharap bisa bertahan sehari demi sehari. Kalau akan ada hari dimana saya memilih menyerah, kita memilih menyerah, yakinkan diri kita kalau kita sudah berusaha terlebih dulu. Jangan pernah menyentuh kata menyerah sebelum berjuang. Dan terkadang menyerah bukan akhir, dia hanya sebuah titik balik. Entah untuk titik balik apa, tapi Tuhan pasti akan menjawabnya, bukan saya, bukan kita.

Tulisan ini saya dedikasikan kepada mereka-mereka diluar sana yang mempunyai 9 alasan untuk menyerah, tapi pada akhirnya tetap memilih untuk menjalani satu hari lagi kehidupan mereka demi 1 alasan. Dan tulisan ini akan saya tutup dengan sebuah kalimat harapan yang saya berikan kepada teman saya yang berkata ia lelah hari ini.



"semoga kita berdua bisa ketemu sama hari yang namanya "besok" dan selalu bisa bertahan ngelaluin hari yang namanya "ini".."

Selasa, 18 Juni 2013

Yang Terlupakan

Sadar engga sih kalau dalam hidup kita itu kita punya seseorang atau beberapa orang yang hanya kita datangin atau hubungin disaat-saat susah kita? Disaat kita perlu bantuan atau pertolongan. Disaat kita udah ditinggal tidur duluan sama gebetan/orang yang kita suka/orang yang kita sayang/pacar/mantan dan kita belum ngantuk baru kita milih untuk ngechat orang itu. Disaat kita lagi ditinggal atau dicuekin karena kesibukan orang-orang terdekat kita baru ingat nama orang itu. Punya engga orang itu? Orang yang kita ajak pergi disaat semua orang yang sudah kita ajak terlebih dahulu menolak atau tidak bisa, orang yang dekat dengan kita saat kita sedang tersakiti oleh orang-orang terdekat kita, orang yang kita pilih hadir di waktu-waktu sisa kita.

Kaya gimana ya rasanya jadi dia? jadi orang itu.. Dia pasti senang, dia pasti senang saat kita menghubunginya. Dia pasti bersyukur karena bisa berguna untuk kita saat kita meminta pertolongan atau bantuannya. Dia akan membalas chat kita meskipun itu tengah malam atau besok paginya dia akan minta maaf karena sudah terlebih dahulu tidur saat chat kita masuk ke handphonenya. Dia pasti tersenyum saat kita mengajaknya pergi bermain. Dia pasti tahu kalau kita sedang ada masalah dengan tingkah kita saat bersamanya dan dia akan berusaha untuk menghibur kita atau membuat kita melupakan masalah kita sesaat dengan caranya yang kadang tidak kita sadari. Dia akan selalu ada disana disaat kita memintanya untuk menemani kita. Dia tidak pernah menuntut jumlah waktu kepada kita, dia menikmati waktu yang kita sisakan kepada mereka, ya sisa..

Mereka engga pernah membenci kita saat kita jauh dari mereka. Mereka engga memusuhi kita saat kita melupakan mereka. Mereka engga menjelekan kita saat kita tertawa bersama orang lain. Mereka engga meminta balas saat kita pergi setelah mendapat bantuan mereka. Engga, mereka engga melakukan semua itu. Tapi ada satu hal yang selalu mereka lakukan, menunggu kita.. berdiri disana, di tempat kita selalu bisa menemukan dia. Ada disana..

Menanti kita untuk mengajaknya saat kita tertawa, menanti kita untuk menghubunginya disela kegiatan yang menyibukan kita, menanti kita mengundangnya dalam momen kebahagiaan kita, menanti kita untuk menjadikan dia orang pertama yang kita ajak pergi kesuatu tempat, menanti kita untuk memintanya berada bersama kita dan mendengar cerita-cerita menyenangkan yang kita punya. Menanti kita untuk kembali mengingatnya..

Dan setelah kita kembali mengingatnya, anda tahu apa yang akan dia lakukan? Dia akan kembali melakukan tugasnya seperti di paragraf kedua.

Meskipun kita hadir dalam kesedihan kepadanya dan sebenarnya itu juga membuatnya sedih tapi dia bersyukur kita memilihnya untuk membiarkan dia menghibur kita, memilih dia untuk mengisi waktu atau hari kita yang sedang membosankan. Memilih bersama dia saat tidak ada yang bisa menemani kita. Dan jangan lupa, dia juga ikut tersenyum saat melihat kita tersenyum.. meskipun saat itu kita lupa untuk memilihnya menjadi salah satu yang mengetahui alasan atau sebab senyuman itu hadir.

Simple.. tulisan ini saya buat untuk mengingatkan kita semua, saya juga anda, kalau ada saat dimana angka dua juga ingin menjadi angka satu. Kalau ada saat seseorang atau beberapa orang dalam kehidupan kita ingin hadir bukan sebagai "pemain cadangan" melainkan masuk dalam "tim utama".

Minggu, 16 Juni 2013

Life

Have you ever had a problem that keeps coming back to your life? I think we all have. At the beginning, I did not know why a problem should happen over and over again in someone’s life, but now I start to understand.

Whenever we are unable to solve a problem that comes in our lives and take the lessons we should learn out of it, the problem will keep coming back. Not to mention, when it comes back, the “size” would be much bigger than before. The problem will keep coming back because it forces us to learn the lessons it brings. For example, if we fail a course and did not learn the lesson on why we failed the course in school, someday we might fail on another course, big time.

Sometimes some of us decide to run from a problem, instead of solving it. But, would not it make things even worse? I can not imagine having the same problem coming into my life twice, let alone a bigger one. Most of the time, we can run but we cannot hide, because problems come to our lives to be solved. Problems come to our lives to teach us a lesson. They might be our “teachers”. Yet, what’s the point of attending a course if we do not learn from it? The difference it, this “course” comes in our lives voluntarily yet it must be attended and completed well, unless we would like to retake the course over and over again in the future (which would not be pretty, really). 

I have problems in my life. I am sure most of you too. The question is: are we ready to learn the lessons? Even better off, are we ready to share the lessons learned?

A lot of things happened, and all of them left a great impact in my life. I turned 22, I used to think that being a grown up is sad. I am a person who believes that being a child is somehow magical, and childhood is the best stage in our lives. Last year, I experienced some things that anyone would never experience. The good and the bad ones. I have learned a lot more about life now, about love, about relationship with others, about friendship, about relationship to myself, and even about relationship to God.

I learned so much. But sometimes, when it’s too much, you can’t handle it, because the cup is full and it can’t contain. Yet, I have always needed someone who could contain me. Ever since that day, I have changed, into something I don’t know yet exactly. And I am not really happy about that.

I now rarely use my feelings. Using my brain and mind would be enough, using my logical intelligence would be enough, using the rules would be enough. I keep my feelings somewhere else, for it to be safe, for it to be untouchable. I don’t know when I would want to open the treasure chest again. Because something in it is broken, and I desperately need a glue, or an ICU to make it fixed, to make it healed.

People acts as if they understand me, but they just dont. Because things like these dont happen in everyone's life. To be honest, I feel lonely. Really. I befriends with the musics and movies, blog and books, I don’t interact with human beings well. I do interact with them, but sometimes, my smiles are fake, my laughs are weird. I was never really, “happy”. 

I am trying to steal my old-self back, from something I don’t really know what. Well, we all have to admit that change is the only constant thing in this world. People told me that “change is good”, I don’t feel the same.

Lucky me that God is testing my strength, and I hope that what He does will make me strong gradually. Now you know my life is not perfect. I am just a human, like you. I am trying to make a difference, I am trying to make a betterment, in myself, in my surroundings, in my world. I want to be inspired, and I want to inspire others. I want to be seen as a strong, wonder girl. I want to have an impact in the society, no matter how small it is.

I magically believe that God has a great reason of why this is happening, and God has a cool plan for me. Let God writes the story, I think God is much better in us in terms of everything, including writing. And God writes real things, and I have to adapt with that.

Now I am trying to change, to become a better person, to be happier.. I now want to give and do things instead of wanting things. These are my dreams, for my 22.

-A

Senin, 10 Juni 2013

Rp 500

Sebenarnya gue udah lama pengen nulis tentang ini. Dan karena punya bakat nunda-nunda jadinya kelupa. Akhirnya tadi keingetan lagi karena satu sebab.

Lima ratus rupiah. Banyak teman gue yang sering nyia-nyiain duit logaman yang ada angka lima dan nol dua itu. Bagi mereka itu ngeberat-beratin kantong/dompet/tas mereka. Mereka rela ngasih gitu aja, ngeletakin gitu aja, atau bahkan ngebuang gitu aja logaman putih paling gede diantara semua duit logam itu. Gue termasuk ko. Dulu gue gitu, gue ga terlalu menganggap duit yang bahasa sehari-harinya disebut gopean itu berharga. Namanya juga cuma lima ratus rupiah. Masih banyak nilai mata duit yang lebih berharga dibanding lima ratus itu. Tapi bukan berarti gue ngebuang-buang duit gopean begitu aja, engga gitu juga. Gue ga pernah buang duit gopean, soalnya lumayan untuk ongkos. Gue cuma mikir ga ada yang spesial dari logam bernilai lima ratus itu. Sampai akhirnya suatu kejadian merubah pikiran gue, merubah pandangan gue terhadap 'gopean'.

Kejadian ini udah lumayan lama, gue adalah pemakai kendaraan umum untuk pergi kemana-kemana, especially ke kampus. Kadang naik kereta kadang naik angkot, naik kereta pas lagi banyak duit naik angkot pas udah jatuh miskin karena keseringan naik kereta. Kalau naik angkot gue akan melewati lampu merah yang detik lampu merahnya 3 kali lipat dari detik lampu hijaunya. Bukan berlebihan, em sedikit berlebihan sih, paling dua kali lipat lah, tapi ya yang pasti kalau pas lagi sial bisa kena berkali-kali lampu merahnya.

Nah hal itu dimanfaatin banget sama pengamen jalanan untuk mencari rejeki bagi mereka. Ya, berkat detik lampu merah yang lama itu banyak pengamen-pengamen di sekitar lampu merah itu. Kalau pas lampu merah mereka semua langsung sigap nyari angkot yang penumpangan lumayan penuh atau yang penumpangnya bermuka-muka 'bakal ngasih'.

Siang hari dalam perjalanan ke kampus ada seorang pengamen yang masuk ke angkot yang lagi gue naikin dan seperti pada umumnya pengamen, sehabis ngasih kata-kata pembuka ijin untuk sebentar ngamen, dia nyanyi. Suaranya standar sih, tampangnya juga standar pengamen, ga yang banyak tindik dimana-mana, tato memenuhi seluruh lengan, bau rokok, dan lain segala macam. Pengamen itu lumayan rapih, tapi ya rapih dalam arti untuk pengamen jalanan, kaos biasa, celana jeans bolong, kepala botak, dan muka yang sangar engga muka kalem juga engga. Karena mood gue lagi jelek saat itu, kepanasan dan kesel karena lampu merah yang lama, gue malas untuk sekedar ngecek dompet apa ada duit receh yang bisa dikasih. Dan selesai dia nyanyi, dia nyodorin tangannya ke masing-masing penumpang yang ada diangkot termasuk gue, dan cuma satu gopean yang dia dapat dari satu orang. Iya, cuma satu. Dari beberapa orang yang ada di angkot itu cuma satu yang ngasih, cuma satu logaman lima ratus yang dia peroleh. Dan kalian semua tau apa yang dia lakukan? bukan, dia ga turun dari angkot sambil mengumpat atau ngatain kita semua yang ada diangkot itu pelit. Dia ga ngancem kita dan minta kita yang ga ngasih untuk ngasih.

Dia bersyukur..
Iya dia bersyukur. Dia liat satu-satunya logam gopean ditangan dia itu, terus ngucapin kalimat yang akhirnya mengubah penilaian gue terhadap gopean.

"Alhamdullilah ya Allah"

Hari itu, siang itu, gue ngerasa Tuhan lagi ngasih liat gue sisi lain tentang kehidupan, sisi lain dimana kita sering lupa untuk ngeliat kehidupan dari sisi itu. Hal baru, pelajaran baru tentang kehidupan. Siang itu gue akhirnya tau satu hal, dari sebuah logam yang dicetak dengan angka lima dan dua buah mol disalah satu sisinya bisa membuat sebuah keajaiban. Bisa membuat seseorang bersyukur. Kegiatan yang begitu mudah kita semua lakukan dan begitu mudah juga terlupakan. Kegiatan yang begitu penting namun sering terabaikan. Kegiatan yang menurut kita hanya bisa kita lakukan ketika sesuatu yang besar terjadi, hal yang membawa kesenangan yang besar, namun sebenarnya kegiatan itu bisa kita lakukan dengan segala sesuatu yang ada disekitar kita. Apapun yang terjadi, Dia menginginkan kita untuk selalu bersyukur. Bersyukur kepada-Nya.

Siang itu akhirnya gue tau, dari duit gopean gue bisa melihat sebuah keajaiban. Melihat seseorang bersyukur, melihat betapa orang menghargai setiap apa yang dia hasilkan sekecil apapun itu, tidak mengeluh, tidak berkecil hati atau bersedih dengan nilai yang sebenarnya kurang mencukupi itu. Ada kalangan masyarakat yang menganggap duit logam lima ratus tak bernilai, sering terlupakan. Ada juga kalangan masyarakat yang bisa mengucap syukur untuk setiap kepingan logam yang mereka punya. Begitu bernilai, mungkin melebihi nilai yang tercantum dilogam tersebut bagi mereka. Selalu ada dua sisi, seperti duit logam yang memiliki dua sisi. Um sepertinya bukan cuma dua sisi, kehidupan tidak hanya mempunyai dua sisi, dia punya banyak sisi. Sisi yang diciptakan oleh kita, manusia, yang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang satu hal yang ada dalam hidup ini. Satu hal bisa memiliki banyak makna dikarena kita memberikan arti yang berbeda-beda dengan cara berpikir kita yang telah ditetapkan oleh Sang Pencipta berbeda-beda.

Ada yang menganggap logam gopean hanyalah logam gopean. Ada yang menganggap logam gopean sebagai penghias dompet atau laci kecil di dashboard mobil. Ada yang menganggap logam gopean sebagai alat antisipasi agar pengamen segera pergi atau tidak menganggu. Ada yang menganggap logam gopean pelengkap dikala duit kurang. Ada yang menganggap logam gopean tidak bisa membeli apa-apa. Ada yang menganggap satu logam gopean bisa membeli coki-coki kesukaannya. Ada yang menganggap logam gopean alat berharga disaat masuk angin. Ada yang menganggap logam gopean benda yang membuat tasnya berisik. Ada yang menganggap kehilangan logam gopean tidak mempengaruhi apa-apa. Ada yang menganggap kehilangan logam gopean sama saja kehilangan jatah makannya. Ada yang menganggap logam gopean benda sederhana. Ada yang menganggap logam gopean sederhana itu sesuatu yang patut disyukuri. Sehingga membuat gopean itu menjadi tidak sederhana lagi. Dan untuk gue sendiri, semenjak kejadian itu, logam gopean menjadi alat atau benda melihat kebahagiaan. Melihat seseorang mengucap syukur karenanya, benda bulat kecil itu. Logam yang bisa membuat seseorang mengucap nama Tuhannya dengan senyum diwajahnya. Seseorang yang notabenya sedikit kurang beruntung dari gue tapi dia dengan mudahnya mengucap kata syukur karena sebuah logam yang bernilai Rp.500.

Benda bulat bergambar bunga disalah satu sisinya yang bisa membuat gue melihat anak-anak kecil berlari sambil tertawa dan mendengar lirih mereka berkata "kita makan apa yaa.."

Rabu, 05 Juni 2013

Sederhana Saja

Aku suka hal sederhana. Agar aku bisa bahagia dengan hal-hal kecil sekitarku, tanpa perlu menunggu hal besar terjadi. Seperti kemarin, saat seorang sahabat meminta kepadaku menemaninya untuk menemaninya ke pom bensin. Mungkin itu kegiatan biasa saja, tapi bagiku itu berarti. Menikmati angin malam, duduk bersama berdekatan dalam satu motor, melihat langit malam yang sedang dipenuhi bintang, melihat lampu-lampu kendaraan juga bangunan-bangunan sekitar, meskipun tidak memakan waktu perjalan lebih dari 30 menit, tapi itu cukup membuatku tersenyum. Apapun.. asal bersama sahabat, seorang yang kau sayang, meski itu hanya 5 menit, bagiku itu tetap berarti.

3 tahun lalu aku pernah berkata kepada 4 teman terdekatku bahwa aku ingin berkerja di Starbucks, berdiri di depan pintunya dan mengucap selamat datang kepada setiap pembeli yang datang. Lalu mereka berkata "keinginan lo cetek banget" Bukannya tidak ada hukum yang menyuruh kita untuk mengingkan sesuatu yang besar? Aku sering melihat mereka, para pekerja Starbucks yang berdiri depan pintu dan membukakan pintu bagi para pendatang kedai kopi tersebut dengan senyum ramah mereka, bukankah itu pekerjaan yang besar sebenarnya? Memberikan senyum dan mempersilahkan masuk setiap orang yang datang setiap harinya.

Beberapa hari yang lalu aku menulis menginginkan seorang pria yang bisa tersenyum saat hujan turun. Kenapa bukan pria yang kaya? Kenapa bukan pria yang tampan? Kenapa bukan pria yang bertubuh tinggi? Kenapa bukan pria yang berkulit putih? Kenapa bukan pria yang menjadi idola banyak wanita? Kenapa bukan pria yang ku sukai? Karena aku bukan wanita pintar yang bisa membuat pria kaya terpikat, karena aku bukan wanita cantik yang bisa membuat pria tampan menoleh, karena aku bukan wanita bertubuh ideal yang bisa membuat pria bertubuh tinggi tertarik padaku, karena aku bukan wanita berwajah mulus yang bisa membuat pria berkulit putih mendekatiku, karena aku bukan wanita dambaan yang bisa membuat pria idola memilihku, karena seorang pria yang kusukai belum tentu yang terbaik untukku. Aku ingin dia yang bisa tersenyum saat hujan turun, dia yang bisa melakukan hal sederhana tersebut disaat hampir semua orang melupakannya.

Hari ini seorang sahabat mengajakku pulang melewati jalan baru yang belum pernah kulewati sebelumnya. Meskipun hanya sebuah jalan tikus atau jalan pintas tapi aku mengucap terimakasih untuk hal itu kepada Tuhan. Bertambah lagi hal-hal baru yang aku lihat, rumah-rumah baru, orang-orang baru, nama tempat makan baru, nama-nama jalan baru, pemandangan baru, toko-toko baru, hal-hal yang ditangkap oleh mataku saat melewati jalan itu semuanya baru bagiku. Ketika masih kelas satu, Ayah masih sering mengantarku sampai ke kampus, hampir setiap hari beliau membawaku ke kampus melewati jalan pintas yang berbeda-beda. Dan itu membuatku ingin memeluknya dari belakang dan mengucapkan terimakasih. Terimakasih telah membawaku setiap harinya melihat hal baru, menemukan hal baru. Rumah-rumah berpagar jaman tahun 90-an, rumah-rumah besar, pohon-pohon aneh, senyum ramah seorang Bapa yang sedang berjalan saat melewati perkampungan. Aku suka saat-saat harus kesasar, aku dan Ayah akan bertanya kepada tukang ojek atau warga perumahan yang sedang berjalan di perumahan yang kami lewati, atau bahkan satpam komplek. Setelahnya aku tertawa kecil dibelakang punggung Ayah, dan mengetahui bahwa semua jalan pintas yang baru aku tahu ternyata juga baru beliau coba lewati hari itu. Tidak perlu pergi ke tempat wisata yang baru, tidak perlu berjalan-jalan keluar kota, tidak perlu melakukan perjalan jauh ke suatu tempat asing. Melewati jalan pintas atau jalan tikus atau jalan alternatif baru dengan Ayah atau dengan sahabat-sabahat yang selalu berbaik hati memberikan tumpangan pulang merupakan perjalanan istimewa bagiku.

Aku tidak ingin menjadi pacar yang cantik bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar bertubuh ideal bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar yang memiliki wajah yang cerah dan mulus bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar stylish yang berpakaian menarik dengan berbagai macam baju yang bermerk bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar yang terbaik bagi seseorang kelak. Karena kalau aku mengingkan hal itu, seseorang itu bisa mendapatkan yang lebih dariku kelak dan meninggalkanku. Yang kuinginkan, hanya menjadi gadis sederhana, pacar sederhana, sesederhana keinginanku untuk selalu berada disampingnya.

Aku ingin bahagia, keinginan utama semua manusia dimuka bumi ini. Keinginanku juga. Aku ingin bahagia dengan cara sederhana, tanpa perlu dengan terlebih dahulu berkerja menjadi guberbur BI, seorang pria tampan dan mapan yang menyukaiku, pergi berkeliling Indonesia, menjadi pacar yang membuat semua orang sirik bagi seseorang. Aku hanya ingin bahagia dengan cara sederhana, sesederhana senyuman yang muncul saat mengakhiri doa sebelum tidur. Doa sebelum tidur kita semua..

Mari tersenyum saat mengucap terimakasih untuk satu hari yang telah berlalu, kepada-Nya..

Friendship

Adik sepupu gue bertanya ke gue

"Kak suka film kartun binatang?"
"Suka, kenapa?"
"Yang Kakak suka apa?"
"Madagascar, Ice Age, Lion King, banyak"
"Sama Kak aku juga suka Madagascar sama Ice Age.."

Dalam hati ("iyalah secara elo dan gue nonton perdana film itu bareng")

Yang mau gue bahas disini adalah bukan tentang hasil dari dialog gue dan ade sepupu gue itu. Yang pengen gue ceritain adalah tentang salah satu judul film yang gue sebut didialog gue bersama ade sepupu gue itu.

Pas gue nyebut Madagascar, gue langsung keinget salah satu adegan yang paling paling paling suka! Ya, adegan yang menurut gue sweet abis tentang persahabatan si Alex dan Marty. Kalau ada yang belum pernah nonton, Alex itu seekor singa si Marty zebra.

Ada adegan di film kedua mereka yang judulnya Escape 2 Africa dimana si Marty lagi ngambek ke si Alex, Marty ga main sama Alex, dia milih gabung sama teman-teman zebranya yang lain yang jumlahnya hampir ratusan. Terus si Alex ini datang nyamperin si Marty pengen minta maaf sama sekalian pengen minta tolong ke Marty. Nah, dia bingung mana yang Marty, namanya juga kerumunan zebra, bentuk dan semua warna mereka sama. Si Alex teriak-teriak..

"Marty Marty dimana kamu? aku tahu kau mendengarku, Marty jawablah aku."
Si Alex teriak ke kerumunan zebra yang jumlahnya ratusan itu ceritanya.

Terus sebenarnya si Marty ini emang ada dalam kerumunan zebra itu, dan dia juga denger, tapi karena dia lagi ngambek dia ga mau nyaut, dia milih tetap diam dan jadi kaya zebra-zebra lainnya yang ga peduliin Alex yang lagi teriak-teriak.

Alex terus teriak, sampe akhirnya dia nyerah. Dia jalan pengen ninggalin kerumunan itu, terus akhirnya dia balik badan dan bilang "Aku tahu kau disana, aku tahu kau mendengarku, aku minta maaf soal bla bla bla..."

Pokoknya pas Alex lagi ngucap kata maaf gitu tiba-tiba dia berenti ngomong, "aku melihatmu! ya kau disana! kau yang berada bla bla bla bla, itu kau! Marty!"

Terus si Marty kaget dan nengok ke si Alex, Alex senyum senang, akhirnya dia bisa nemuin mana Marty.

Terus si Marty nanya "bagaimana kau mengenali ini aku?"

"Karena zebra yang lainnya memiliki belang hitam putih, sedangkan kau satu-satunya yang memiliki belang putih hitam."

Nangkep ga?

Jelas-jelas warna semua zebra sama. Mau kita bilangnya belang putih hitam ataupun hitam putih semua, itu sama aja, warna mereka belang. Tapi disitu Alex ngomong kaya gitu dengan maksud, Marty satu-satunya yang berbeda dari zebra yang lainnya, karena Marty sahabatnya. Dia bisa ngenalin Marty diantara ratusan zebra lainnya yang punya bentuk dan warna sama kaya Marty karena Marty sahabatnya. Sahabat yang punya warna sama dengan zebra lainnya belang hitam putih, tapi bagi Alex warna Marty belang putih hitam.

Ya, karena kalimat terakhir itu gue suka adegan itu. That sweet for me. Friendship..

Adegan Marty dan ALex diatas itu kurang lebih kaya gitu, kalau ditonton ga kaya gitu persis dialog sebenarnya.

Dalam film animasi yang mengambil tokoh hewan kebanyakan memberi pesan tentang persahabatan. Yang meskipun berbeda (berbeda jenis spesies) mereka tetap bisa membuat satu kesatuan, kumpulan, bersahabat, berteman, berpetualang bersama. Friendship..

Ice Age juga, di tulisan tentang kebahagiaan gue cerita dialog Diego tentang Sid yang menurut gue juga sweet banget. Well, sampai kapanpun gue akan tetap jadi penggemar film-film animasi. Engga selalu film-film animasi itu film yang dikhususkan untuk anak-anak, andaikan lebih teliti lagi, film-film animasi kaya gitu yang bisa mengingatkan kita akan sesuatu yang hampir kita lupain dalam proses kedewasaan kita.

Kita boleh beranjak menjadi dewasa, berpikir dewasa, bertingkah dewasa, tapi jiwa anak-anak dalam diri kita ga boleh hilang, karena itu satu-satunya yang membuat kita untuk selalu bisa menikmati kehidupan ini.

Itulah pesan Spongebob yang gue tangkep di lagunya pas adegan akhirnya dia berhasil ngancurin helm-helm buatan Plankton di film Spongebob The Movie "bebaskanlah jiwa anak-anak dalam dirimu." Salah satu penggalan liriknya.

So, thank Disney-Pixar, DreamWorks, Blue Sky, yang sudah memproduksi banyak film animasi yang membuat gue dan sepupu kecil gue juga keluarga besar gue berkumpul bersama menontonya. Yah, film apalagi yang bisa ditonton satu keluarga rame-rame dan bisa ngerti semua selain film animasi kan?

Banyak hal yang gue pelajari secara tidak langsung, dalam semua film animasi, dan pelajaran yang selalu, selalu, selalu, selalu, gue terima disemua film adalah...

Sebuah akhir selalu indah. Pasti indah.

Senin, 03 Juni 2013

Rain

Pernah baca buku Rectoverso? buku kumpulan puisi-puisinya Dewi Lestari. Sebenarnya gue ga terlalu nangkap sih cerita buku itu. Buku itu terdiri dari beberapa cerita yang tokohnya berbeda.

Nah ada salah satu cerita yang gue suka dari buku itu, cerita tentang dia seroang cewek yang punya sebuah impian sederhana, yaitu dia pengen suatu saat nanti ada cowok yang bawain dia segelas air putih ketika dia sakit.

Menurut dia itu yang dia cari, yang dia cari adalah seseorang yang ngelakuin itu saat dia sakit, yang bawa segelas air putih itu. Bukan seseorang yang ganteng, mapan, atau lain-lainnya.

Dan sama halnya kaya si tokoh itu, gue sebagai seorang wanita juga punya sebuah mimpi sederhana tentang seseorang.

Kalau tokoh wanita itu mengharapkan ada seseorang yang bawa segelas air putih untuk dia ketika dia sakit, gue.. Gue mengharapkan dia, seseorang yang tersenyum saat hujan turun ketika bersama gue. Ya, seseorang yang tersenyum saat hujan turun.

Gue suka hujan. Suka. Suka banget. Gue suka hujan turun ketika gue lagi bersama orang-orang yang gue sayang, ketika gue lagi ngumpul di dalam rumah bersama keluarga gue, ketika gue lagi ngumpul bersama sahabat-sahabat gue, ketika gue lagi menghabiskan waktu bersama mereka orang-orang terdekat gue.

Tapi rasa suka gue sama hujan akan lenyap gitu aja ketika gue harus kejebak hujan sendirian. Ga suka. Ga suka banget. Rasanya sepi. Sedih. Ga ada yang bisa lo ajak ngobrol. Lo cuma berdiri diam kaku mandangin air hujan yang turun. Waktu lo kebuang sia-sia tanpa seseorang atau sesuatu yang bisa lo lakuin. Gue ga suka.

Gue pernah bilang ke seorang teman "hujan itu tuh nyenengin ketika kita kejebak sama orang yang tepat."

Lalu teman gue ngasih sebuah pertanyaan "elo orang yang tepat ga untuk seseorang?"

Disitu gue langsung mikir, iya ya, apa selama ini ada orang yang senang hujan turun pas dia lagi sama gue. Apa selama ini mereka orang-orang yang bikin hujan menyenangkan bagi gue juga ngerasain hal yang sama. Iya ya, ada ga ya diluar sana yang nganggep gue ini orang yang tepat untuk dia pas kejebak hujan.

Sambil ngeliatin air hujan dari pintu kaca kampus sore hari itu sama teman gue, gue bilang ke diri gue sendiri, kelak gue akan tau seseorang itu ada ketika gue liat dia senyum saat hujan turun. Karena gue disampingnya.

Dan gue, gue akan selalu tersenyum dan mengucap syukur ketika hujan turun, supaya Tuhan tau, orang-orang yang saat itu bersama gue adalah orang-orang pemberian-Nya yang berharga bagi gue. :)

Rabu, 17 April 2013

Strategies of TOEFL Listening Section


TOEFL listening section, tests the ability of a student, especially a non-native English speaker, to understand spoken English (accentuated) in educational setting. Listening is an important skill to understand the concepts and ideas. Only when the concepts are understood completely it becomes a lighter task to score in the listening section of TOEFL test. In order to develop the listening skills for TOEFL, there are certain set of listening strategies or steps. They are explained in detail given below.
  • Preparation Strategies

☑ Listen to spoken English from multiple sources as much as possible. Listen to English spoken movies and English spoken TV channels, listen to the radio and as many other listening sources as you may find. It would be better if your passages are academic or close to what is in TOEFL iBT. The more you practice listening, the better listener you will become.
☑ Listen for the main idea. It is usually found at the beginning of the listening passages, while the details are dispersed throughout the lecture. The main idea will give you understanding of what the conversation/lecture is about. Then you may listen for details.
☑ Learn to find how the ideas are presented in the listening passage. Some of the main relations between ideas include cause/effect, compare/contrast, and steps in a process.
☑ Learn to listen for signal words that indicate different part of the passage - introduction, major steps, examples, conclusions, etc.
☑ Build your vocabulary. While listening, try to guess the meaning of unfamiliar words from context. It is very important since there is a big chance to come across words you don't know at the real test. Then, you should guess their meaning. Write down every word you don't know and include it in your wordlist. Try to memorize it and use it in your speaking and writing. Flashcards could be a great way to improve your vocabulary.
☑ Listen to conversations or lectures with variety of accents. In TOEFL iBT Listening section there is a variety of accents and pronunciations. For this reason, you should practice listening to a people with different accents and pronunciation patterns.
☑ Practice note-taking. Note-taking is allowed during all sections of TOEFL iBT. Effective note-taking may highly improve your performance. It is almost impossible to memorize all clues and details provided in the Listening section. Moreover, you can hear the passages ONLY ONCE. Therefore, to answer the questions you have to rely on what you remember from the passage and your notes. See also our Effective Note-Taking Strategies.
☑ Summarize in writing what you have heard, using your notes. Thus, you will learn to find the purpose and main idea of the listening, and also the most important details. You will also learn to take and use notes. It also helps in improving your writing skills.
☑ Familiarize yourself with the type of questions in TOEFL iBT. Make sure that during the preparation you learn what answers are required by the different types of question. Some questions may ask you to provide two answers, others to click in a chart box. If you are familiar with the question types, you may save important time.

  • At the exam strategies

✔ Forget about the Reading section. Now it is time to fully concentrate on the Listening section.
✔ The clock is ticking only when you are answering the questions and not when you are listening to the passages. So, when you listen, forget about the clock.
✔ Prepare for note-taking. Before the section starts, write down the words 'main idea', 'major points', and 'important details'. Under which word you will place your notes from the listening passage.
✔ Do not be distracted by the speaker's accent, speaking style and delivery. Focus on the content and flow of information the speaker(s) deliver.
✔ Listen to find clues that will help you understand what the speaker's purpose, attitude and degree of certainty is. Listen for words that show relationship between ideas.
✔ Pay attention to the visual materials. Some of the visual materials in the Listening section bring important information. Blackboards show important words or phrases that are discussed during the lecture. Illustrations and graphics support the information presented in the lecture. They are available only when the lecturer refers to them.
✔ Answering is different. In the Listening section you may not return to the previous questions to correct your answers. Nevertheless, you have to confirm twice that you want to move to the next question. First, when you provide your answer you have to press the NEXT button. After pressing the NEXT button you may alter you answer. To move to the next question you have to press OK button. Sometimes test takers forget this and lose important time. Please, set your mind that you have to press two buttons.
✔ Take a guess. There is no penalty for an incorrect answer in TOEFL iBT. It doesn't bring any points. If you see you are running out of time, just take a guess and mark answers for all remaining questions. There is 25 % chance to guess the right answer.


Selasa, 09 April 2013

Hocus Pocus

Love is simple, but most people tend to overanalyze it. Ada hal-hal dalam hidup ini yang tidak bisa dijelaskan dengan logika. We simply  have to feel it.

Cinta memang tidak bisa dipaksakan, seperti halnya kehadirannya yang tidak bisa ditolak.

Hanya orang bodoh yang membiarkan otak mereka memutuskan apakah mereka sedang jatuh cinta atau tidak. Love is a celebration of feeling. You have to use your heart to feel it, not your brain. Kalau kamu benar-benar jatuh cinta pada seseorang, hatimu akan tahu.

Melabeli itu berarti memberikan batasan pada sesuatu. Banyak hal dalam hidup ini yang tidak bisa dilabeli dengan kata-kata yang punya keterbatasan. Padahal untuk bisa memahami hal-hal yang tidak bisa dilabeli, kita hanya perlu jujur merasakannya dengan hati. Sesederhana itu..

Masalahnya, orang-orang terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak penting, lalu mereka dibuat bingung sendiri oleh pikiran-pikiran itu. Tak heran mereka tidak bisa melihat sesuatu yang sudah begitu jelas didepan mata mereka. Bukannya mendengarkan kata hati nurani, mereka malah membiarkan pikiran mereka sibuk menganalisis ini dan itu. Padahal semua jawaban pertanyaan mereka sudah ada dihati mereka. Yang perlu mereka lakukan cuma mendengarkan suara kecil yang ada didalam diri mereka. That little voice inside us always tells the truth, but most people take it for granted.

Kita memang melihat kehidupan ini dengan sepasang mata, tapi dengan hatilah kita baru benar-benar bisa menatap apa yang ada didalam kehidupan ini. Kita berpikir terlalu banyak untuk hal-hal yang sebenarnya hanya perlu dirasakan..


Rabu, 03 April 2013

Lessons Learned




- Bukan bagaimana dunia memperlakukan kita, tapi bagaimana kita merespon itu yang penting.

- Destiny is what we make. Not them.

- Sikap menghindari konflik itu ga realistis.

- Terlalu “takut” ga akan ngebawa kita kemana-mana. Cuma diam di satu tempat selama-lamanya.

- Family always comes first.

- Jangan biarin orang lain ngedikte kehidupan kita seharusnya seperti apa. Kita merdeka buat nentuin masa depan kita sendiri.

- Ga ada yang ideal di dunia ini. Semua tergantung gimana kita ngeliatnya.

- Masa muda waktunya kerja keras, masa muda waktunya babak belur.

- Kasih itu pemaaf, tulus, menerima apa adanya, mampu berkompromi dengan hal yang paling pahit sekalipun.

- Nasib itu sangat patuh, objektif, dan menyetiakan dirinya kepada kita SESUAI dengan kualitas upaya kita.

- Adalah bodoh kalo lo berpikir akan selalu bisa nyenengin orang lain.

- Maafin kebodohan kita di masa lalu. Selalu ada kesempatan untuk jadi orang yg lebih baik setiap hari.

- Jangan jadi orang rata-rata, jadilah pengecualian.

- Kapan kita bisa dibilang kaya? Saat kita punya sesuatu yang ga bisa dibeli dengan uang.

- Bilang sama orang-orang yang selalu ngeremehin lo, “Jangan liat gue hari ini, liat suatu hari nanti".

- Bukan menyelesaikan hal-hal yang besar. Tapi melakukan hal kecil dengan semangat yang besar.


Joey


Jumat, 01 Maret 2013

Welcome March

Bulan Maret. Kalau diminta mendeskripsikan bulan yang satu ini gue akan jawab "Birthday Parties", ya pesta ulang tahun bertebaran di bulan ini. Selain teman-teman yang gue kenal, 3 orang sahabat gue juga menambahkan angka diumur mereka pada bulan ini. Tahun lalu dibulan Maret juga banyak hal yang menyenangkan yang terjadi, yang sekarang menjadi good memories.

Dibawa keliling UI untuk ngedengerin curhatan seorang sahabat yang akhirnya bikin gue tau jalan-jalan tembusan UI dan malamnya dapat ucapan "Thanks kupingnya, gue percaya sama lo!" siapapun pasti senang tiap dapat ucapan gue percaya sama lo.
Berhasil ngasih surprise ke dua sahabat gue.
Kenalan dengan dua anak band yang gila.
Berkunjung ke studio musik tempat dua sahabat gue latihan.
Nonton dua sahabat musisi gue manggung di satu stage yang sama untuk pertama kalinya.
Jadi mbak-mbak penjaga barang dadakan sebuah band.
Ngeliat dua bintang terang setiap malam disebelah barat langit, yang ujung-ujungnya baru gue tau salah satu dari dua bintang terang itu ternyata planet.
Ngucapin "I love you pipi and my best guyfriend!" ke seorang sahabat untuk hari yang menyenangkan yang udah dia kasih.
Lomba bangun subuh dengan dua orang tersusah dibangunin.
Naik kelantai paling atas parkiran kampus jam 7 malam.
Tau care-nya teman-teman sekelas dengan ngeliat perjuangan mereka ngambil kertas laporan gue yang terbang ke atap lantai 2 kampus.
Makan bubur kacang ijo pinggir jalan bersama seorang sahabat.
Dibawa keliling Beji dan akhirnya tau tempat-tempat baru lagi.
Surprise yang ketiga untuk seorang sahabat.
Dan masih banyak lagi good memories yang terselip untuk kembali diingat.
Tahun lalu gue nyebut bulan Maret sebagai bulan keajaiban. Karena bintang yang dibilang teman gue planet itu muncul cuma selama bulan Maret, setelah itu ga ada lagi pemandangan pasangan bintang terang, yang terangnya banget-banget.

Dan sekarang gue bersiap untuk bulan Maret ditahun ini. Setelah berbagai hal yang terjadi dibulan Februari,

Gue ikut ujian aslab yang ternyata harus gagal di test terakhir setelah melewati berbagai macam test. Sedih? tepatnya kecewa. Kecewa karena diakhir gue malah ga memaksimalkan diri gue. Tapi mungkin ini pelajaran yang Tuhan kasih ke gue. Supaya kelak gue tetap berjuang, bertahan ngasih yang terbaik sampe detik terakhir. Awalnya gue mikir "tau gini mending gagal dari awal" tapi setelah itu gue ngubah pemikiran gue dan malah bersyukur ke Tuhan. Dia ngasih gue kesempatan untuk tau dan ngerasain gimana ditest oleh seorang kepala staff. Dan satu lagi pelajaran yang ngebuat gue bersyukur "kalau Tuhan ngijinin gue jatuh dari lantai paling atas, itu berarti Dia tau gue kuat untuk berdiri lagi."

Salah seorang teman gue ngasih gue sebuah pertanyaan yang gue sendiri kaget dengan jawaban yang gue kasih "ko elu ga punya-punya pacar sih?"mungkin yang gue cari bukan pacar" dan setelah itu terjadi dialog antara gue dan dia mengenai jawaban gue itu, ada kalimat dari gue sendiri yang gue baru sadar setelah gue ngucapin itu.
"gue tinggal dan bergaul dengan lingkungan yang mayoritas beda sama gue. Jadi gue ngejaga diri gue untuk ga main-main, gue mikir kalau gue pacaran beda agama ujung-ujungnya pasti putus, gue ga mau main-main, keliatannya sih gue kaya orang yang suka main-main sama haus kasih sayang cowok tapi sebenarnya yang gue cari emang orang yang nantinya ya kemungkinan jadi jodoh gue bukan pacar." Entah itu cara ngeles terbaru gue di tahun 2013 atau apa.

Untuk pertama kalinya gue absen acara surprise ulang tahun sahabat gue. Selama ini gue salah satu orang yang ga pernah mau kelewatan satu pun moment kebersamaan, gue akan berusaha untuk selalu hadir. Tapi hari itu, akhirnya gue ngerasain juga gimana sedihnya, gimana ga enaknya, gimana kesepiaanya, ga bisa ikutan. Ngebayangin mereka ketawa dan gue ga bisa ada disana untuk ngerasain kebahagiaan itu juga. Melewatkan satu kenangan bersama, disaat nanti mereka ngenang hari itu gue harus dengan rela diam karena gue absen. Semoga itu untuk pertama dan terakhir kalinya, gue berharap bisa terus-terus hadir dalam moment-moment spesial persahabatan gue itu.

Dan bulan Februari gue ditutup dengan conversation bersama seorang teman yang selalu hapal setiap kata-kata gue. Malam tanggal 28 berakhir dengan kalimat dia "kan kata lo, jangan pernah nebak perasaan orang, karena kadang kita sendiri aja gatau perasaan kita gimana" gue senang, gue senang setiap kali dia ngingetin gue lagi dengan kata-kata yang pernah gue ucapin.

Terimakasih Februari..
Maret.. selain bertepatan dengan bertambah banyaknya teman yang seumur dengan gue, bulan Maret ini juga bertepatan dengan dimulainya perkuliahan semester 6. Perjuangan disemester 6 bakal lebih berat, karena tugas Penulisan Ilmiah menanti. Di semester 5 gue ga maksimal, gue kalah sama keadaan, semenjak kejadian penuh pelajaran dan perubahan dalam hidup gue, gue mengacaukan kegiatan perkuliahan gue, banyak hari dimana gue lebih dikuasain sama mood gue dibanding gue yang ngendaliin mood gue. Sebenarnya ada banyak wish yang pengen gue buat dibulan Maret ini, tapi setelah gue pikir-pikir, gue cuma butuh satu wish, gue ga berharap bulan Maret ini akan berakhir menyenangkan, gue cuma berharap, hari ini, gue bisa melakukan yang terbaik yang bisa gue lakuin untuk gue ataupun orang lain..

Welcome March

Kamis, 21 Februari 2013

Judge

Kadang, atau bahkan sering dari kita ngejudge sesuatu hanya dari depannya saja, tanpa mau tahu apa yang terjadi dibelakang. simplenya kita ngejudge orang dari tingkah lakunya tanpa kita tahu alasan dibalik perilakunya itu. contohnya orang yang malas kuliah atau berhenti kuliah belum tentu itu karena keinginan mereka atau sifat mereka yang malas, banyak hal sebenarnya yang bisa menjadi alasan dibalik semua tindakan itu, mungkin karena sebenarnya orang yang malas kuliah itu dipaksa untuk masuk jurusan yang engga dia suka padahal dia punya passion yang begitu besar ke jurusan lain, atau orang yang memutuskan berhenti kuliah bukan karena dia engga menghargai pentingnya bangku kuliah tapi karena dia memilih mendahulukan kepentingan keluarganya yang saat itu mungkin ekonominya tidak begitu memungkinkan. atau masih banyak lagi hal yang bisa dijadikan alasan masuk akal untuk yang orang sering pikir tindakan negatif mereka. ya terkadang kita, manusia, sering langsung mengambil kesimpulan hanya berdasarkan apa yang kita lihat. berhenti melihat disatu sisi. padahal selalu ada dua sisi dalam kehidupan ini.

tapi bukan soal orang yang malas kuliah atau berhenti kuliah yang akan gue bahas.
jangan pernah ngejudge seseorang sensian kalau lo engga pernah tau apa aja yang udah dia lewatin dalam hidupnya atau lo engga pernah tau gimana berada diposisi dia. kadang sifat sensitif itu bukan hadir dengan sendirinya..
contohnya orang yang pernah dicuekin oleh teman-temannya atau bahkan pernah dimusuhin oleh teman-temannya, ketika temannya memperlakukan dia beda sedikit saja maka rasa takut akan kejadian buruk yang pernah terjadi akan muncul. rasa curiga, rasa khawatir.. bukan mau dia kalau dia jadi begitu sensitif atau sebenarnya memang wajar kalau dia jadi sensitif..
engga ada satu orang pun didunia ini yang ingin jadi orang sensian, curigaan, khawatiran. karena pada dasarnya semua sifat itu menyiksa sang pemiliknya.
gue bersyukur untuk kejadian beberapa bulan lalu dalam kehidupan gue yang begitu menyakitkan tapi mengajarkan gue banyak hal, termasuk tentang ngejudge. betapa fatalnya hasil dari ngejudge itu. dari situ gue belajar untuk mulai melihat sesuatu dari dua sisi, engga mengambil kesimpulan sendiri dari satu sisi. satu hal yang terpenting dari semua hal yang terjadi dalam kehidupan sebenarnya adalah "ALASAN". alasan mengapa itu terjadi, alasan mengapa orang atau kita melakukan hal itu.
"sometimes the only thing that people see is what you did. when in fact, they should be looking at why you did it."
cari tahu, cari tahu terlebih dahulu kenapa dia bisa jadi seperti itu. cari tahu terlebih dahulu kenapa orang bisa sensian. cari tahu terlebih dahulu kenapa orang itu jadi orang yang tidak percaya pada siapapun. cari tahu terlebih dahulu kenapa orang itu memilih ansos. cari tahu terlebih dahulu kenapa orang itu memilih jadi pendiam. cari tahu terlebih dahulu kenapa orang itu melakukan hal nekat seperti itu. cari tahu terlebih dahulu kenapa orang itu berperilaku kasar.
selalu.. selalu ada alasan dibaliknya. Tuhan tidak menciptakan umat-Nya dengan sifat jelek. kita semua terlahir baik. Tuhan tidak pernah merencanakan keburukan atau kecelakaan.

bukan mau sok benar, sok religius, sok menasehati, sok engga pernah ngejudge.
gue bukan seseorang yang engga luput dari kesalahan, gue pernah, bahkan bisa jadi tanpa gue sadar gue orang yang sering ngejudge orang lain. tapi setelah gue tau rasa sedih atau sakitnya ketika orang hanya melihat apa yang lo lakuin tanpa mereka ingin tahu atau mencari tahu kenapa lo ngelakuin hal tersebut, semenjak itu akhirnya gue menemukan cara melihat kehidupan dari sisinya yang kedua. mungkin benar kata orang bijak yang bilang "kita dikecewakan agar tidak mengecewakan" bisa jadi kalau tidak karena kejadian tersebut gue sampai sekarang masih jadi salah satu orang yang dengan gampangnya melihat dari satu sisi dan tidak mempedulikan sisi yang lainnya. jadi orang yang juga berkata orang itu memiliki sifat buruk, yaitu sensian. padahal dia begitu karena dulu dia pernah terluka.
"kadang ada sesuatu yang engga akan pernah kita tahu seperti apa rasanya sampai akhirnya kita merasakannya sendiri." jadi jangan langsung dengan mudah menilai hidup seseorang karena bukan kita yang menjalankan hidupnya itu. kita mungkin tahu apa saja yang terjadi kepada teman kita, masalahnya, kesedihannya, tapi kita tidak pernah bisa benar-benar tahu persis rasanya melewati atau mengahadapi itu semua sebagai dia. banyak hal negatif yang bisa berputar-putar dikepala kita ketika kita melihat sesuatu yang negatif, engga muna, gue juga sering mengalami hal itu, dan disitulah perilaku judge itu muncul dengan gampangnya, tapi dari ratusan hal negatif itu, we have to admit kalau ada satu hal positif yang sebenarnya terpikirkan oleh kita. salahnya kadang kita meremehkan atau mengabaikan satu yang terpenting itu dan lebih mempedulikan ratusan yang terlintas.

sejahat-jahatnya pencuri dia engga mungkin mencuri roti dari anak kandungnya yang sedang kelaparan, sesuci-sucinya pendeta/ustad dia engga mungkin engga pernah melakukan sebuah kesalahan.
.ǝʌıʇɔǝdsɹǝd ʇuǝɹǝɟɟıp ɐ ɯoɹɟ ǝɟıl ʇɐ ʞool oʇ ǝʌɐɥ noʎ sǝɯıʇǝɯos

sekedar berbagi kisah, gue punya seorang teman yang suka telat dan susah datang pagi kekampus, gue jengkel dengan sifat buruknya itu, dan ngejudge dia sebagai orang yang memang engga bisa disiplin. sampai akhirnya Tuhan mengijinkan gue tahu apa yang sebenarnya terjadi, dia ngebantu ayahnya bekerja sebelum dia pergi kekampus. see? terbukti kan, engga selalu yang terlihat buruk itu buruk dan juga sebaliknya. Never judge things by their appearance. karena rumah yang terasnya terlihat gersang belum tentu dihalaman belakangnya tidak ada kolam renang, just 'open the door'! ☺


Selasa, 05 Februari 2013

Kehilangan


Pernah ada seorang teman yang bertanya "Dian lo pernah kehilangan sahabat ga?"
saat itu bulan September, dan jawaban yang Ia terima adalah "pernah, gue kehilangan teman-teman baik SMP gue. sekarang kita kaya orang asing gara-gara udah lama ga ketemu dan pisah padahal dulu dekat banget"

Apabila ada orang yang menanyakan hal yang sama lagi sekarang ini, akan ada jawaban berbeda.
4 bulan berlalu setelah pertanyaan itu, ternyata banyak hal yang terjadi, banyak hal yang terpelajari, salah satunya tentang kehilangan.
Bagiku, kehilangan bukan hanya tentang jarak atau waktu. bukan tentang perpisahan dengan seseorang karena sebuah jarak. bukan tentang waktu yang tidak bisa lagi mempertemukan.
Bagiku, kehilangan yang sebenarnya adalah, disaat mereka orang-orang terdekatmu, masih berada didekatmu, namun telah menjadi orang asing.

Rasanya lebih milih dipisahkan oleh jarak namun masih tetap bisa berhubungan, berbagi segala hal. rasanya lebih milih tidak memiliki waktu untuk bertemu namun masih tetap saling membagi dan memberitahukan kegiatan masing-masing, bertukar cerita-cerita seru yang terjadi.
Ga enak.. rasanya ga enak. orang yang dulu kita kenal dekat sekarang kita tidak tahu apa-apa tentang dia. orang yang dulu selalu tertawa bersama kita namun sekarang bisa tersenyum bersama pun sudah bersyukur.

....
"Apakah sesuatu yang hilang bisa kembali?"
Bagiku, tentu bisa.
Mereka yang telah ditakdirkan menetap dalam kehidupan kita akan kembali, with their own way.

Sabtu, 02 Februari 2013

A Reason

Sometimes people come into your life and you know right away that they were meant to be there. They serve some sort of purpose, teach you a lesson or help figure out who you are or who you are to become. You never know who these people, maybe your classmate, your neighbour, friend, long lost friend, best friend, lover, or even a complete stranger, when you lock eyes with them, you know that very moment, that they will affect your life in some profound way. And sometimes things happen to you and at the time they seem horrible, painful and unfair, but in reflection you realize that without overcoming those obstacles you would never have realized your potential, strength, power of heart.
Everything happens for a reason. Nothing happens by chance or by means of good or bad luck. Illness, injury, love, lost moments or true greatness and sheer stupidity all occur to test the limits of the soul. Without these small test, if they be events, illnesses or relationships, life would be like a smooth paved, straight, flat road to nowhere. Safe and comfortable but dull and utterly pointless. The people you meet who affect your life and successes and downfalls you experience, they are the ones who create who you are. Even the bad experience can be learned from. Those lessons are the hardest and probably the most important ones. If someone hurts you, betrays you, or breaks your heart. Forgive them, for they helped you learn about TRUST. And the importance of being cautious to whom you open your heart. If someone loves you, love them back unconditionally, not only because they love you. But because they are teaching you to love and opening your heart & eyes to things you would have never seen or felt without them. Make everyday count. Appreciate every moment and take from it everything that you possibly can, for you may never be able to experience it again. Talk to people you have never talked to before, and actually listen, let yourself fall in love, break free and set your sights high. You can make of your life anything you wish.

Create your own life and then go out and live it!
 

(c)2009 Dian Mahardika. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger