Aku suka hal sederhana. Agar aku bisa bahagia dengan hal-hal kecil sekitarku, tanpa perlu menunggu hal besar terjadi. Seperti kemarin, saat seorang sahabat meminta kepadaku menemaninya untuk menemaninya ke pom bensin. Mungkin itu kegiatan biasa saja, tapi bagiku itu berarti. Menikmati angin malam, duduk bersama berdekatan dalam satu motor, melihat langit malam yang sedang dipenuhi bintang, melihat lampu-lampu kendaraan juga bangunan-bangunan sekitar, meskipun tidak memakan waktu perjalan lebih dari 30 menit, tapi itu cukup membuatku tersenyum. Apapun.. asal bersama sahabat, seorang yang kau sayang, meski itu hanya 5 menit, bagiku itu tetap berarti.
3 tahun lalu aku pernah berkata kepada 4 teman terdekatku bahwa aku ingin berkerja di Starbucks, berdiri di depan pintunya dan mengucap selamat datang kepada setiap pembeli yang datang. Lalu mereka berkata "keinginan lo cetek banget" Bukannya tidak ada hukum yang menyuruh kita untuk mengingkan sesuatu yang besar? Aku sering melihat mereka, para pekerja Starbucks yang berdiri depan pintu dan membukakan pintu bagi para pendatang kedai kopi tersebut dengan senyum ramah mereka, bukankah itu pekerjaan yang besar sebenarnya? Memberikan senyum dan mempersilahkan masuk setiap orang yang datang setiap harinya.
Beberapa hari yang lalu aku menulis menginginkan seorang pria yang bisa tersenyum saat hujan turun. Kenapa bukan pria yang kaya? Kenapa bukan pria yang tampan? Kenapa bukan pria yang bertubuh tinggi? Kenapa bukan pria yang berkulit putih? Kenapa bukan pria yang menjadi idola banyak wanita? Kenapa bukan pria yang ku sukai? Karena aku bukan wanita pintar yang bisa membuat pria kaya terpikat, karena aku bukan wanita cantik yang bisa membuat pria tampan menoleh, karena aku bukan wanita bertubuh ideal yang bisa membuat pria bertubuh tinggi tertarik padaku, karena aku bukan wanita berwajah mulus yang bisa membuat pria berkulit putih mendekatiku, karena aku bukan wanita dambaan yang bisa membuat pria idola memilihku, karena seorang pria yang kusukai belum tentu yang terbaik untukku. Aku ingin dia yang bisa tersenyum saat hujan turun, dia yang bisa melakukan hal sederhana tersebut disaat hampir semua orang melupakannya.
Hari ini seorang sahabat mengajakku pulang melewati jalan baru yang belum pernah kulewati sebelumnya. Meskipun hanya sebuah jalan tikus atau jalan pintas tapi aku mengucap terimakasih untuk hal itu kepada Tuhan. Bertambah lagi hal-hal baru yang aku lihat, rumah-rumah baru, orang-orang baru, nama tempat makan baru, nama-nama jalan baru, pemandangan baru, toko-toko baru, hal-hal yang ditangkap oleh mataku saat melewati jalan itu semuanya baru bagiku. Ketika masih kelas satu, Ayah masih sering mengantarku sampai ke kampus, hampir setiap hari beliau membawaku ke kampus melewati jalan pintas yang berbeda-beda. Dan itu membuatku ingin memeluknya dari belakang dan mengucapkan terimakasih. Terimakasih telah membawaku setiap harinya melihat hal baru, menemukan hal baru. Rumah-rumah berpagar jaman tahun 90-an, rumah-rumah besar, pohon-pohon aneh, senyum ramah seorang Bapa yang sedang berjalan saat melewati perkampungan. Aku suka saat-saat harus kesasar, aku dan Ayah akan bertanya kepada tukang ojek atau warga perumahan yang sedang berjalan di perumahan yang kami lewati, atau bahkan satpam komplek. Setelahnya aku tertawa kecil dibelakang punggung Ayah, dan mengetahui bahwa semua jalan pintas yang baru aku tahu ternyata juga baru beliau coba lewati hari itu. Tidak perlu pergi ke tempat wisata yang baru, tidak perlu berjalan-jalan keluar kota, tidak perlu melakukan perjalan jauh ke suatu tempat asing. Melewati jalan pintas atau jalan tikus atau jalan alternatif baru dengan Ayah atau dengan sahabat-sabahat yang selalu berbaik hati memberikan tumpangan pulang merupakan perjalanan istimewa bagiku.
Aku tidak ingin menjadi pacar yang cantik bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar bertubuh ideal bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar yang memiliki wajah yang cerah dan mulus bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar stylish yang berpakaian menarik dengan berbagai macam baju yang bermerk bagi seseorang kelak, aku tidak ingin menjadi pacar yang terbaik bagi seseorang kelak. Karena kalau aku mengingkan hal itu, seseorang itu bisa mendapatkan yang lebih dariku kelak dan meninggalkanku. Yang kuinginkan, hanya menjadi gadis sederhana, pacar sederhana, sesederhana keinginanku untuk selalu berada disampingnya.
Aku ingin bahagia, keinginan utama semua manusia dimuka bumi ini. Keinginanku juga. Aku ingin bahagia dengan cara sederhana, tanpa perlu dengan terlebih dahulu berkerja menjadi guberbur BI, seorang pria tampan dan mapan yang menyukaiku, pergi berkeliling Indonesia, menjadi pacar yang membuat semua orang sirik bagi seseorang. Aku hanya ingin bahagia dengan cara sederhana, sesederhana senyuman yang muncul saat mengakhiri doa sebelum tidur. Doa sebelum tidur kita semua..
Mari tersenyum saat mengucap terimakasih untuk satu hari yang telah berlalu, kepada-Nya..
0 komentar:
Posting Komentar