Jumat, 04 Februari 2011

TERGIUR 'JALAN PINTAS'

Televisi menawarkan banyak acara untuk merekrut bakat-bakat baru. Iming-iming hadiah besar ditambah popularitas yang sudah menanti di depan mata, menjadi magnet kuat yang menarik hati siapa saja. Termasuk mahasiswa. Ada apa dengan mahasiswa yang kini lebih bangga meniti karier instan di dunia industri hiburan yang kadang hanya seumur jagung? kemana perginya agent of change yang "berjanji" memberi perubahan positif bagi bangsa dan negara? (pertanyaan)
And the answer is...
Tergiur  jalan pintas
Hey, ini tahun 2011! Tahun yang makin modern. Bahkan di jaman dulu pun orang udah tergiur kalau dengar “jalan pintas” apalagi jaman sekarang ini. Apalagi anak muda, mahasiswa mahasiswi contohnya. Dalam pikiran kami, anak-anak muda, ‘kalo ada jalan pintas kenapa harus milih jalan yang susah?’. Ditambah lagi ada iming-iming hadiah besar, popularitas, dan lain-lain, siapa yang nolak?. Jaman makin susah, tawaran-tawaran jalan pintas seperti itu menjadi kesenangan tersendiri bagi kami anak muda.
Kalau ditanya “ada apa dengan mahasiswa yang kini lebih bangga meniti karier instan di industri hiburan yang kadang hanya seumur jagung?” engga ada apa-apa. Siapa coba yang ga bangga punya karier di industri hiburan, industri yang begitu memikat hati, banyak duit, dan dikenal orang banyak.
Soal ‘umur jagung’, ketika kami para anak muda memutuskan untuk lewat jalan pintas kami tahu bahwa segala sesuatu yang kami dapat nantinya dari jalan pintas tersebut tidak akan bertahan lama, hanya sementara. Kami tidak mungkin lupa akan hukum alam, segala sesuatu yang didapat dengan mudah akan pergi dengan mudah dan sebaliknya.
Seorang mahasiswa/i tahu, ketika dia ikut audisi pemilihan penyanyi berbakat, dan dia berhasil masuk sebagai finalis orang-orang hanya akan mengingatnya selama acara itu ada, acara itu selesai, selesai juga lah nama Ia berkibar dimana-mana.
Seperti yang di awal saya bilang, jalan pintas menjadi kesenangan tersendiri. Penasaran untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi bintang dan memilih jalan pintas. Tapi tetap bagi kami, memberikan perubahan positif bagi bangsa bukan sebuah kesenangan tapi keharusan.
Walaupun kami anak muda jaman sekarang, mahasiswa-mahasiswi suka dengan kata ‘jalan pintas’, menjadikan bangsa kami lebih baik tidak bisa dengan jalan pintas, kami akan  mengambil jalan dimana kami anak muda bisa berjalan bersama-sama dan membuktikan kami bukan cuma anak muda penggila popularitas tapi juga penggila kemajuan. :)


... this is just my opinion about "tergiur jalan pintas".

0 komentar:

Posting Komentar

 

(c)2009 Dian Mahardika. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger